24 Sep 2012

Potensi wisata danau permata Kotapinang Labuhanbatu Selatan yang tersembunyi


wisata danau kotapinang
danau permata kotapinang

Salah satu potensi wisata Kabupaten Labuhanbatu Selatan adalah danau permata Kotapinang. Namun hingga kini masih tersembunyi. Letaknya terisolir dan sulit terjangkau. Akibatnya keberadaannya masih asing bagi masyarakat. Bahkan penduduk Kotapinang  pun, belum banyak yang mengetahuinya. 
            
Selama ini, belum ada orang yang khusus berkunjung berekreasi ke danau tersebut.   Akibat keterisolirannya, Cuma segelintir orang yang memanfaatkannya sebagai tempat mencari ikan. Selebihnya beberapa petani yang kebetulan melintas menuju ladang mereka , ditambah pemancing yang hendak memancing ke sungai barumun yang sempat menyaksikan danau tersebut.                  

Dekat Kota            
Secara aministratif, danau permata berada dalam wilayah Kelurahan Kotapinang, Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Letaknya di tengah areal perladangan masyarakat di sebuah pelosok dusun bernama Sidodadi. Jaraknya dari pusat kota cukup dekat, hanya sekitar 5 kilometer, dan 2 kilometer dari jalan lintas Sumatera jurusan Kotapinang-Rantauprapat.
            
Akses jalan kenderaan roda empat menuju potensi objek wisata Kotapinang ini hanya bisa mencapai dusun Sidodadi. Selanjutnya sekitar 500 meter lagi  masih berupa jalan setapak, hanya bisa dilalui  oleh kenderaan roda dua.

Agaknya tidak berlebihan jika menyebut danau permata tersembunyi. Sebab mengingat letaknya berada dalam wilayah Kelurahan Kotapinang yang notabene adalah ibukota Kabupaten Labuhanbatu Selatan. Sehingga  terasa aneh jika banyak yang tidak mengetahuinya.

Potensi Wisata Kotapinang
Meskipun belum tersentuh sama sekali, namun danau permata memiliki potensi wisata yang sangat mempesona. Permukaan danau terlihat cukup luas meski sebahagian tertutup kiambang atau enceng gondok. Hamparan  airnya tampak tenang dan sesekali beriak dihembus angin menghadirkan pemandangan yang indah. Sementara letaknya yang jauh  dari kebisingan memberi suasana nyaman dan tentram.

Danau itu Membentang  kurang lebih 1 kilometer dan lebar 300 meter. Namun kondisinya masih terlindung oleh sejumlah tanaman karet penduduk yang kurang terawat, ditambah  pepohonan kayu seperti singkam, kepadan, katinar dan sebagainya. Sedangkan pinggiran sebelah barat yang mengarah ke sungai barumun diselimuti rimbunan semak mirip tebu, oleh penduduk Kotapinang lazim menyebutnya “panggo” atau gelagah. 

Ekosistemnya  juga masih sangat alami bagi ikan dan hewan air lainnya hidup. Begitu juga beberapa jenis unggas seperti burung sri gunting, cucuk udang, balam, punai,  pipit serta hewan seperti monyet dan tupai tampak bebas berkeliaran di sekitar danau.

Konon menurut cerita, kawasan danau permata dulu merupakan hutan belantara. Lambat laun sebagian warga masyarakat membuka lahan bantaran sungai menjadi areal pertanian.  Namun pada awalnya hanya beberapa tempat yang terolah warga menjadi areal tanaman palawija dan karet. 

Dalam kurun waktu yang lama hingga akhir tahun 80-an, petani yang membuka lahan di daerah pinggiran sungai barumun tak memiliki prasarana perhubungan selain memakai sampan melalui sungai. Pada masa itu, prasarana jalan darat tidak ada, karena terbentur kawasan rawa yang sangat luas. Oleh karena itu, wajar jika hanya petani yang berkebun di sekitar danau saja yang mengetahui keberadaan danau tersebut.

Akan tetapi, sejak era tahun 90-an seiring meningkatnya minat masyarakat menanam kelapa sawit,  banyak petani bermodal menyulap  kawasan rawa  menjadi perkebunan sawit. Sejak itu  para petani berhasil merintis jalan darat ke ladang mereka. Yakni berupa jalan setapak dari kampung Sidodadi. Sehingga sejak itu pula, semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan danau tersebut, terutama para penduduk yang gemar memancing ke sungai barumun, akan mengetahui dan menyaksikan panorama danau sewaktu melintasinya. 


Akhir-akhir ini memang sepeda motor telah dapat melintas, menyusul spontanitas para petani bergotong royong memperbaiki jalan setapak menuju danau tersebut. Namun kondisi jalan yang berupa tanah lembek ditambah berada pada dararan rendah mengakibatkan jalan tersebut mudah becek dan licin apabila terjadi hujan.
Harapan pengembangan
Hingga kini pengembangan kawasan danau cuma harapan dan mimpi yang sulit terwujud.  Kendati di sekitar danau petani telah mengusahai dengan tanaman karet dan kelapa sawit, namun topografinya yang rendah dan berdekatan dengan sungai, danau permata dan kebun rakyat di sekelilingnya acapkali berlanggganan banjir musiman akibat meluapnya sungai barumun. 

Prasarana jalan melalui darat sangat sulit dibangun. Apalagi hanya berbekal swadaya masyarakat petani setempat merintis jalan,  hanya terbatas kenderaan roda dua yang bisa melaluinya. Itupun harus ekstra hati-hati karena masih berupa jalan setapak yang sangat rawan. Sementara mengharap perhatian pemerintah, agaknya memerlukan perencanaan dan biaya yang sangat mahal dan mungkin dianggap belum memberi nilai tambah yang berarti bagi masyarakat dan pendapatan daerah.

Akibatnya danau permata tetap terisolir dan tersembunyi. Tersembunyi di balik perkebunan rakyat di tepian sungai Barumun. Hendaknya potensi danau tersebut menggugah pemerintah maupun pengusaha untuk mengelolanya menjadi objek wisata Kabupaten Labuhanbatu Selatan yang populer di masa mendatang. 

objek wisata danau labuhanbatu selatan
Potensi wisata danau Labuhanbatu Selatan




7 komentar:

  1. kalo danau ini, memang indah apalagi kalo mancing...., swasananya bwt kita bersatu ma alam...
    bisa komen gini karena memang saya pernah kesana, n dekat ma tempat tinggal saya JL. PAM Kalapane...
    salut deh bwt bg ifan yg udah nge_pos'kn tentang Danau Permata ini...

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. Maksih Bambang komentnya, memang danau permata cukup potensial, cuma medannya cukup sulit utk dikembangkan. Eh, kabarnya bru jd manten ni, gmana enak suasana di Aceh Beng??? hehehe...

    BalasHapus
  4. ingat masa2 kecil dulu, sering nyari ikan laga

    BalasHapus
  5. Akhirnya terjawab apa yg diinginkan penulis ini. Mudah²an pihak swasta yg saat ini ingin mengembangkan potensi wisata danau permata serius mengelolanya. Kita berharap atensi pemerintah untuk ikut mengembangkannya. Krn ini satu²nya wisata air yg dekat dengan ibukota kabupaten labuhanbatu selatan

    BalasHapus