18 Sep 2012

Rantauprapat kota karet



Sejibun memori tentang kota Rantauprapat. Dari kota yang sepi, kini telah berkembang. Berbagai fasilitas masyarakat modern telah banyak hadir di kota yang dulunya terkenal dengan sebutan kota karet.

Dahulu karet merupakan komoditi terkenal dari Rantauprapat. Tak heran jika hampir di setiap kampung banyak terdapat kebun karet. Warga masyarakat banyak yang menggantungkan hidupnya dari tanaman ini. Tak ketinggalan toke getah, julukan yang lazim terhadap juragan atau pedagang karet juga menjadi pekerjaan yang menjanjikan. Sehingga banyak toke getah yang sukses dan terbilang hidup sejahtera.

Namun seiring perkembangan proyek Pir yang mengandalkan komoditi kelapa sawit, karet semakin tergeser. Apalagi hadir pengembang  swasta yang membuka perkebunan kelapa sawit, menjadikan kelapa sawit sebagai komoditi andalan bagi daerah Rantauprapat dan Kabupaten Labuhanbatu umumnya.. Warga masyarakat juga banyak yang beralih bertanam kelapa sawit. Areal persawahan dan rawa yang sebelumnya lahan tidur banyak yang beralih menjadi areal kelapa sawit.

Apalagi banyaknya berdiri pabrik pengolahan kelapa sawit, sedikit banyak turut memotivasi masyarakat beralih bertanam kelapa sawit. Sebab semakin mudah menjual hasil kebun mereka. Begitu juga, kini semakin banyak warga yang turut berdagang sawit. Julukan “toke getah” yang dulu populer, kini berganti dengan toke sawit.  warga, sebab tak sulit memikirkan penjualan hasil kebun mereka. Dus, julukan Rantauprapat sebagai “kota karet” sekarang seolah hanya tinggal kenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar