Sungai Bilah merupakan sungai yang terbesar dan terpanjang di
Kabupaten Labuhanbatu, Provinsi Sumatera Utara. Mengalir melintasi 6 kecamatan,
yakni kecamatan Bilah Barat, Rantau Utara, Rantau Selatan, Pangkatan, Bilah
Hilir dan Panai Hulu, dan satu-satunya sungai besar yang membelah kota
Rantauprapat.
Keberadaan
sungai bilah sangat berperan dalam kehidupan masyarakat. Sejak dulu sangat
vital bagi perekonomian masyarakat, sebab menjadi urat nadi transfortasi pada
masa lalu. Bahkan lahir dan perkembangan kota Rantauprapat tak terlepas dari
sungai Bilah.
Bagi sebagian warga yang bermukim di tepi sungai Bilah, juga memanfaatkannya sebagai tempat "mck". Bahkan Perusahaan air minum daerah ini menyuling air sungai ini untuk melayani kebutuhan air warga kota Rantauprapat.
Begitu
juga sejumlah kampung yang berada di sepanjang sungai bilah, terbentuk akibat
keberadaan sungai bilah ini.Pada masa lalu, warga memanfaatkan sungai sebagai
jalur perhubungan menggunakan angkutan air seperti sampan dan boat.
Sungai Bilah berhulu di bukit barisan dan bermuara ke
sungai Barumun di Dearah Tanjung Sarang Elang dekat Labuhanbilik yang akhirnya
mengalir ke Selat Malaka atau Selat Sumatera.
Sampai saat ini sudah tiga
jembatan yang dibangun di atas sungai ini, 2 diantaranya di Kota Rantauprapat, yang merupakan
jembatan yang dilalui jalan negara lalu lintas timur Sumatera. Yang 1 lagi di
desa Sungai Tampang Kecamatan Bilah Hilir yang dibangun untuk menembus kecamatan di pesisir Labuhanbatu, yakni kecamatan Kualuh Hilir yang beribukota Kampung Mesjid. Belakangan sejak pemekaran kabupaten Labuhanbatu, kecamatan Kualuh Hilir pisah dari Labuhanbatu dan menjadi bagian kecamatan di kabupaten Labuhanbatu Utara.
Kedalaman sungai ini berkisar 2 hingga 8 meter. Bagi sebagian masyarakat
manfaat sungai Bilah sangat berarti, sebab sungai ini menjadi ladang nafkah
terutama bagi nelayan. Dulu kabarnya sungai ini banyak menghasilkan ikan dan
udang, terutama di sebelah hilir, sangat terkenal menghasilkan ikan dan udang
galah. Dan salah satu ikan yang khas didapat di sungai ini adalah ikan gamak.
Sementara itu, manfaat lainnya adalah sumber penambangan galian
C pasir dan kerikil yang tiada habisnya sejak dulu hingga sekarang.
Selain penambangan secara tradisonal, beberapa tahun terakhir di bantaran sungai
Bilah telah banyak beroperasi usaha galian C yang menggunakan mesin
penyedot pasir. Boleh dikatakan, hampir 90 % bangunan yang ada di daerah
kabupaten Labuhanbatu ini memanfaatkan pasir yang berasal dari sungai
ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar